Menantu Dewa Obat ~ Bab 10
Bab 10
Kenji dan dokter Tanaka yang ada
disebelahnya tampak tercengang, pembesar dan penguasa seperti Austin
benar-benar berlutut?
—
Kali ini entah berapa banyak balasan
budi yang akan didapat Reva dari Austin!
“Tuan King, tak perlu sungkan –
sungkan!” Reva melambaikan tangannya: “Dokter seperti layaknya orang tua saja.
Semua ini memang sudah seharusnya kulakukan, kau tak perlu mengkhawatirkannya.
Tetapi aku harap tuan King dapat membantuku melakukan sesuatu!”
“Tuan Lee silahkan katakan!” ujar
Austin dengan cepat, “Apapun itu, meskipun harus menerjang lautan pedang dan
api, Austin pasti akan melaksanakannya dengan sepenuh jiwa!”
“Bukan masalah besar hanya saja
masalah ini jangan disebar luaskan.” Reva berkata dengan lembut, “Aku suka
dengan ketenangan.”
Austin tertegun sejenak dan segera
mengerti apa yang dimaksud Reva lalu langsung mengangguk: “Oke, tak ada yang
boleh mempublikasikan dan menyebarkan apa yang terjadi hari ini!”
Beberapa orang yang berada di
sebelahnya mengangguk-angguk, kata-kata Austin sudah seperti dekrit kekaisaran,
siapa yang berani membantahnya?
Selanjutnya Reva menulis resep baru.
“Meskipun nona King sudah bangun
tetapi dia telah koma selama satu tahun. Tubuhnya masih lemah. Apalagi dia juga
memiliki penyakit dalam itu, akan lebih sulit baginya untuk pulih dengan cepat.
Resep ini dapat membantunya memulihkan energi dan vitalitasnya. Setelah
setengah bulan, dia akan dapat pulih kembali sepenuhnya. Nanti ketika saatnya
tiba, bawalah dia untuk menemuiku kembali, dan aku akan membantunya untuk
mengobati penyakit dalamnya itu!”
Austin terlihat sangat gembira dan
buru-buru mengulurkan tangannya untuk mengambil resep: “Terima kasih, tuan
Lee!”
Reva tidak memberinya resep tetapi
malah menyerahkannya kepada dokter Tanaka yang berada di sebelahnya.
“Tuan King, memurnikan obat bukanlah
sesuatu yang bisa dilakukan dengan mudah. Jika ada kesalahan dalam memurnikan
obat, khasiat obatnya akan menjadi berbeda. Aku pikir lebih baik menyerahkan pemurnian
obat ini kepada dokter Tanaka. Lagipula tuan Tanaka juga sudah begitu
berpengalaman!”
Ketika ucapan ini terucap dokter
Tanaka langsung tercengang.
Dari luar memang sepertinya Reva
sedang memberinya pekerjaan, tetapi sebenarnya, ini juga merupakan peluang
besar untuk dokter Tanaka.
Austin pasti akan berterima kasih
padanya karena telah membantu memurnikan obat di sini dan membantu nona King
untuk pulih. Biasanya siapa yang bisa mendapatkan rasa terima kasih dari Austin
dengan begitu mudah?
Austin segera mengangguk: “Baiklah,
kalau begitu kita lakukan sesuai dengan yang dikatakan tuan Lee. Dokter Tanaka,
kalau begitu masalah ini aku harus merepotkanmu!”
“Tuan King, tak perlu sungkan, itu
memang sudah tugasku!” Dokter Tanaka dengan cepat menangkupkan tangannya dan
menjawab.
Setelah mengucapkan selamat tinggal
pada Austin kemudian pertama-tama Reva harus kembali ke Apotek Fortune.
Tanda-tanda vital di tubuh Reina
telah kembali normal dan Reva berencana untuk membawanya pulang. Tidak pantas
untuk tinggal di apotek besar itu begitu lama.
Dokter Tanaka yang mengikuti
sepanjang jalan itu telah menahannya beberapa kali, tetapi ditolak oleh Reva.
Dia tidak punya pilihan selain menurutin Reva dan membawanya pulang.
Tempat tinggal Reva berada di Jalan
Ashville, Kota Carson.
Ini adalah daerah kumuh yang terkenal
di Kota Carson di mana sebagian besar orang bekerja untuk hidup.
Meskipun Reva menikah ke dalam
keluarga Shu tetapi Reina tidak bisa mengikutinya ke rumah keluarga Shu. Karena
tak punya cara lain lagi maka Reva hanya bisa menyewakan rumah untuknya di sini
dan Reva juga lebih sering tinggal disini.
Dokter Tanaka melihat ke tempat yang
begitu berantakan itu mau tak mau dia tampak terkejut.
Dengan keterampilan medis Reva,
mendapatkan uang adalah hal yang sangat mudah. Bagaimana mungkin dia bisa
tinggal di tempat terpencil seperti itu?
Tidak lama kemudian kendaraan telah
tiba di luar rumah yang disewa Reva.
Sebelum Reva masuk kedalam rumah, dia
melihat tempat tidur dan pakaiannya telah dilempar keluar pintu dan berserakan
di lantai.
Wajahnya tampak berubah, dia pun
kemudian turun dari mobil dan berjalan mendekat lalu melihat istri pemilik
rumah yang dia sewa itu keluar.
Istri dari pemilik rumah ini adalah
wanita yang sangat garang di daerah ini dan dia juga sangat serakah. Reva juga
sering mendapatkan dampratan darinya dulu.
“Reva, kau kembali tepat pada waktunya!”
Istri pemilik rumah itu dengan satu tangan bertolak dipinggang dan menunjuk
Reva dengan tangannya yang satu lagi: “Rumahku itu tidak akan kusewakan lagi
kepadamu. Barang – barangmu juga sudah kukeluarkan untukmu, jadi kau
bereskanlah itu sendiri dan keluar dari sini!”
“Kenapa?” Reva bertanya dengan kesal:
“Aku sudah membayar sewa!”
“Terus kenapa?” istri pemilik rumah
itu bertanya dengan keras: “Kondisi adikmu seperti apa memang kau tidak tahu?
Jika dia meninggal di rumahku lalu nantinya siapa yang masih mau menyewa
rumahku lagi?”
“Meskipun begitu kau juga tidak bisa
bersikap keterlaluan seperti ini!” Reva berkata dengan marah, “Aku sudah
membayar sewa. Bahkan jika kau ingin kami pindah juga setidaknya dibicarakan
dulu dengan kami dan memberikan kami waktu untuk menemukan tempat yang baru
dulu!”
“Ini adalah rumahku, aku dapat
melakukan apapun yang aku mau, lalu apa yang bisa kau lakukan memangnya? Istri
pemilik rumah itu mendampratnya: Kau hanyalah seorang menantu yang bergantung
hidup pada istrimu itu tak punya hak untuk berbicara denganku!”
Reva: “Kau …”
Istri pemilik rumah: “Aku kenapa hah?
Jika kau tidak keluar saat ini juga, aku akan memanggil suamiku untuk
mematahkan kakimu!”
Di saat yang sama dokter Tanaka
berjalan ke arahnya dengan perlahan dan bertanya: “Kaki siapa yang akan kau
patahkan?”
Istri pemilik rumah itu melirik
dokter Tanaka dan sedikit menahan diri: “Apa urusannya denganmu?”
“Tuan Lee adalah temanku, urusannya
adalah urusanku juga!” Dokter Tanaka berkata dengan dingin, “Coba kau katakana
sekali lagi, kaki siapa yang akan kau patahkan?”
Aura dokter Tanaka itu membuat istri
pemilik rumah itu sedikit bingung. Dia berpura-pura tenang dan berkata dengan
keras, “Kenapa, aku tidak ingin menyewakan rumahku sendiri padanya jadi yah aku
tidak akan menyewakannya padanya. Kalian mau apa? Memaksaku untuk menyewakan
rumah? Memangnya kalian ini perampok?”
“Jangan khawatir, tuan Lee juga tidak
akan tinggal di rumahmu lagi!” dokter Tanaka berkata dengan lembut, “Tuan Lee,
jika kau tidak keberatan, untuk sementara kau dapat tinggal di villaku di
Dragon Lake yang berada di tepi sungai Kota Carson.”
Istri pemilik ruma tertegun sejenak,
lalu tersenyum: “Villa di Dragon Lake? Kakek tua, kau benar – benar pintar
membual. Apakah kau tahu berapa harga villa di Dragon Lake? Tak mungkin kurang
dari tiga puluh juta dolar? Apakah kau tahu berapa banyak tiga puluh juta dolar
itu? Pernahkah kau melihat uang sebanyak itu?”
Dokter Tanaka tidak mempedulikan
istri pemilik rumah itu sama sekali dan hanya memandang Reva dengan hormat.
Reva mengerti maksud dokter Tanaka.
Dia ingin mencari kesempatan untuk lebih dekat dengannya. Tentu saja, Reva
tidak akan menolak. Dia sedang sangat kekurangan uang sekarang ini dan begitu
membutuhkannya.
Reva tidak meminta uang kepada Austin
karena dia ingin Austin membantunya melakukan hal hal yang lebih penting.
Bantuan yang dia inginkan dari Austin tidak sesederhana uang saja tetapi yang
terpenting adalah kekuatannya!
“Kalau begitu terima kasih, dokter
Tanaka!”
Dokter Tanaka tampak sangat gembira
dan berkata dengan cepat, “Tuan Lee mau tinggal di rumahku, ini adalah suatu
kehormatan untukku. Rey, bantu tuan Lee memasukkan barang barangnya ke dalam
mobil!”
Setelah terdiam sejenak dokter Tanaka
kemudian berkata dengan lembut: “Dan satu lagi, panggil seseorang kesini untuk
menangani masalah disini. Sebelum tanggal sewa tuan Lee selesai, tuan tanah
sudah mengusir orang secara paksa. Ini merupakan pelanggaran yang sangat serius
terhadap kontrak. Kau panggil penasihat hokum perusahaan untuk menanganinya
secara pribadi. Dan ingat untuk tuntut dengan hukuman terberat!”
Sopir Rey mengangguk dengan cepat:
“Baik, dokter Tanaka!”
Istri pemilik rumah itu tercengang,
jika masalah ini sampai ke pengadilah maka habislah dia.
“Tuan, aku tadi hanya bercanda. Reva,
rumah ini, aku … aku akan menyewakannya kepadamu …”
Tidak peduli bagaimana wanita itu
memohon tidak ada yang mempedulikannya.
Dokter Tanaka turun tangan sendiri
membantu Reva memasukkan barang-barang itu ke dalam mobil, dan pergi
bersamanya. Mereka meninggalkan istri pemilik rumah itu yang terduduk di atas
jalan.
Post a Comment for "Menantu Dewa Obat ~ Bab 10"