Menantu Dewa Obat ~ Bab 24
Bab 24
“Reva, beraninya kau datang ke sini?”
Raut wajah Xavier berubah dingin: “Pengawal, tangkap dia lebih dulu!”
“Tunggu!” Pria gemuk itu tiba-tiba
berkata, “Ini suami nona Shu, kan? Karena kita datang ke sini untuk jamuan
makan maka ayo masuklah bersama kami!”
“Hei, apakah kau sakit? Membiarkan
suaminya masuk juga?”
“Hei, kau tidak paham sepertinya.
Coba kau pikirkan, betapa menyenangkannya jika suaminya sendiri yang
mengantarkannya ke pelukan kita dengan tangannya sendiri!”
“Kau benar-benar tidak tahu malu
tetapi aku menyukai gayamu. Ya, ya, ya, biarkan suaminya masuk bersamanya!”
“Hahaha, suaminya harus hadir di jamuan
makan ini.”
“Perjamuan malam ini kelihatannya
semakin menarik.”
Keluarga Shu saling memandang dengan
cemas. Kedelapan bos besar ini benar-benar tidak tahu malu.
“Kalau begitu, biarkan dia masuk
bersama mereka!” Tommy melambaikan tangannya.
Xavier mencibir: “Dengar tidak, kakak
iparku? Nanti kau harus membantu kak Nara untuk memeriksa dan memilih pria yang
baik untuknya!”
Semua orang tertawa dan memandang
Reva dengan tatapan mengejek.
Raut wajah Reva tampak acuh tak acuh,
mengabaikan kerumunan itu dan langsung pergi ke sisi Nara.
“Apakah..Apakah kau tahu apa yang kau
bicarakan!” Alina berkata dengan marah, “Kau bahkan meminta Nara untuk
menghadiri perjamuan makan ini. Apakah kau tahu apa maksud dari perjamuan makan
ini?”
Reva mengangguk.
“Kau tahu, lalu kau masih membiarkan
dia menghadirinya?” Alina terlihat sangat marah: “Aku benar-benar telah salah
menilaimu.Kau bukan hanya tak berguna saja tetapi kau juga tak punya nyali.
Kau… Pria macam apa kau itu?”
Nara juga terlihat agak kecewa.
“Jangan khawatir, tidak akan terjadi
apa-apa!” Reva berkata dengan lembut, “Aku sudah katakan, aku tidak akan
membiarkan Nara dianiaya jadi aku pasti menepatinya!”
“Kau… Kau sudah membiarkan dia
menghadiri dalam perjamuan seperti itu lalu masih berani mengatakan tidak akan
membiarkan dia dianiaya?” Axel berkata dengan marah: “Apakah kau sadar bahwa
ini baru aniaya terbesar untuk Nara!”
Reva memandang Nara dan berkata
dengan lembut, “Nara, percayalah padaku!”
Hana: “Percaya padamu? Kau malah
sengaja menyodorkan dirinya ke lubang harimau! Atas dasar apa kita harus
mempercayaimu?”
Wajah Nara memerah lalu dia merenung
sejenak kemudian menggertakkan giginya dan berkata, “Oke, aku akan
mempercayaimu kali ini!”
“Nara …” Alina tampak cemas.
“Tak perlu dibicarakan lagi!” Wajah
Nara menunjukkan tekadnya: “Malam ini, kita juga tidak bisa lari lagi. Jadi ayo
masuk dan hadapi. Paling – paling nyawa ini saja yang kukorbankan!”
Semua orang memasuki ruangan tempat
keluarga Shu mengadakan perjamuan malam ini.
Tommy sedang duduk di kursi utama dan
keluarga Nara juga jarang – jarang ada kesempatan untuk duduk di sini.
“Halo semuanya, untuk cara dan
peraturannya seharusnya kalian semua sudah mengerti.” Tommy berkata sambil
tersenyum: “Kalau begitu tak perlu lagi aku repot menjelaskan, mari kita
mulai.”
“Ketua Shu, proyek aku bernilai 30
juta dolar tahun ini …” Pria gemuk itu yang pertama berbicara.
“Si Gendut, baru 30 juta dolar saja
kau sudah ingin mendapatkan kesucian Nara untuk pertama kalinya? Hehe, Tuan
Shu, aku punya proyek bernilai 50 juta dolar di sini!”
“Aku punya enam puluh juta dolar!”
“Tujuh puluh juta……”
“Delapan puluh juta!”
Kerumunan itu terus berteriak dan
akhirnya nilai proyek ini menjadi lebih tinggi dan lebih tinggi lagi hingga
mencapai 150 juta dolar.
Semua orang di keluarga Shu terlihat
sangat gembira. Keluarga Shu dapat menghasilkan begitu banyak uang dengan
memenangkan proyek semacam ini.
Tidak masalah Shim Group tidak
bekerja sama dengan keluarga Shu lagi. Keuntungan yang didapatkan dari orang –
orang ini jauh lebih banyak daripada Shim Group!
Keluarga Nara duduk di sebelah
mereka. Wajah mereka semua tampak begitu pucat.
Alina menggertakkan giginya: “Reva,
kau benar-benar bajingan yang tak berguna. Apakah kau sengaja menyuruh kami
masuk kesini untuk menerima penghinaan seperti ini?”
Axel: “Semua pria bodoh yang pernah
kutemui tak ada satupun yang lebih tak berguna dari dirimu! Jika kau masih
merasa seorang pria, kau akan menanggung semua masalah ini. Bukannya membiarkan
istrimu dihina oleh mereka seperti ini!”
Nara juga menatap Reva. Tatapannya
penuh dengan keputusasaan.
Reva: “Jangan khawatir, mereka akan
mendapatkan pembalasannya!”
Alina berteriak: “Pembalasan? Reva,
apakah kau sedang menunggu Tuhan untuk menyelamatkanmu sekarang?”
“Hahaha, kakak ipar, aku rasa kau tak
akan sempat menunggu Tuhan!” Xavier mendekat: “Nilai lelang ini sudah
diputuskan, proyek senilai 150 juta dolar. Bos Steven telah difoto dengan kak
Nara. Kakak ipar lebih baik kau antar sendiri kak Nara ke sana?”
Axel dan Alina menangis, apakah
putrinya benar-benar akan dihina oleh mereka seperti ini?
Nara juga menggertakkan giginya. Dia
telah mengambil keputusan. Jika ada yang menyentuhnya maka dia akan menubrukkan
kepalanya sampai mati di sini!
“Seratus lima puluh juta dolar?” Reva
tiba-tiba berdiri dan terkekeh, “Bisakah kau mengeluarkan uang sebanyak itu?”
“Lancang!” Tommy memarahi Reva:
“Apakah kau punya hak untuk berbicara di sini?”
“Bos Steven adalah pria yang
berpengaruh dalam bidang medis di kota Carson. 150 juta dolar hanyalah masalah
sepele baginya!” Alex melanjutkan pujiannya: “Setiap proyek yang bos Steven
tangani itu bernilai ratusan juta dolar. Kau masih berani meragukan bos
Steven?”
“Huhh, untuk apa kau berbicara dengan
orang tidak berguna seperti dia? 150 dolar saja dia tak dapat mengeluarkannya
apalagi 150 juta dolar!”
“Reva, kuberi kau kesempatan untuk
mengantar Nara kepada bos Steven dengan tanganmu sendiri dan kami akan
memberimu hadiah sebanyak 300.000 dolar untuk menyelamatkan adikmu!”
Raut wajah Axel dan Alina tampak
pucat pasi. Sudah sampai seperti ini Reva masih saja mempermalukan dirinya
sendiri!
Raut wajah Reva tampak acuh tak acuh
dan dia berkata dengan lembut, “Boss Steven, jika aku tak salah ingat
sepertinya kau sudah bangkrut!”
Semua orang tampak tertegun sejenak
dan langsung tertawa terbahak-bahak.
“Aku bangkrut?” Boss Steven berkata
sambil tertawa: “Mengapa aku tak mengetahuinya? Kapan itu terjadi?”
Reva melihat teleponnya sebentar lalu
menjawab: “Delapan menit yang lalu!”
“Hahaha…” Semua orang tertawa lagi.
“Ini benar-benar lelucon paling lucu
yang pernah kudengar!”
“Aduhh, aku benar – benar sudah tidak
tahan lagi. Reva, bisakah kau berhenti melawak? Apakah kau orang bodoh?”
“Delapan menit yang lalu bangkrut,
akurat sekali. Reva, kau pikir kau adalah dewa, mengatakan orang bangkrut lalu
dia harus bangkrut begitu?”
Wajah Axel dan Alina memerah tampak
malu sekali. Hana menggertakkan giginya sampil mengumpat: “Badut ini!”
Reva tidak berbicara. Dia hanya
menyalakan teleponnya dan memproyeksikan berita di ponselnya ke TV di
sebelahnya.
“Berita stasiun ini melaporkan bahwa
krisis utang industri farmasi milik Steven telah meledak dan telah memasuki
tahap kebangkrutan dan likuidasi …”
Suara di TV terdengar dengan sangat
jelas sehingga semua orang dibuat tercengang.
“Ini … ini tidak mungkin, berita hoax
kah ini?”
“Tidak, ini adalah berita finansial
di kota Carson kita. Pembawa berita ini telah membawakan berita selama lima
tahun.”
“Ya Tuhan, apakah bos Steven benar-
benar sudah bangkrut?”
Bos Steven tampak terperanjat dan
buru-buru mengeluarkan ponselnya. Sebelum dia sempat menelepon ada panggilan telepon
masuk.
“Steven, kau sebenarnya sudah
mengganggu bangsawan yang mana?”
“Mengapa seseorang tiba – tiba
mengganggu kita dan mengungkapkan banyak hal ilegal tentang perusahaan. Mereka
bergabung dengan semua kreditur untuk menagih utang?”
“Apakah kau tahu bahwa perusahaan
sudah bangkrut! Keluarga kita juga habis sudah!”
Suara sedih seorang wanita terdengar
jelas oleh seluruh tamu yang hadir di ruangan itu.
“Itu.. itu adalah suara nyonya
Steven…” Seorang bos wajahnya menatap dengan ngeri: “Bos Steven, Apakah… Apakah
kau benar-benar bangkrut?”
Post a Comment for "Menantu Dewa Obat ~ Bab 24"