Menantu Dewa Obat ~ Bab 38
Bab 38
Supplier bahan ini tidak kehabisan
akal. Mereka beralih mendekati Axel dan Alina.
Axel dan Alina hanya bisa menghela
nafas dan meminta penjaga keamanan untuk mengusir para pedagang material ini.
Penjaga keamanan disana yang tadi
tidak ada satupun yang mau mendengarkan perintah dari Nara.
Sekarang setelah Nara menandatangani
pesanan yang begitu besar dan mendengar akan menerima hadiah 10 juta dolar yang
akan dibagikan kepada mereka, penjaga keamanan ini segera mematuhi semua
perintahnya.
Selanjutnya, Nara juga menyibukkan
diri dengan mengumpulkan orang-orang di perusahaan untuk rapat.
Pada pertemuan tersebut, Nara
mengusir semua anggota keluarga Shu termasuk Xavier dan Kesya.
Farmasi Shu saat ini benar-benar
dibawah kendali Nara. Nara yang sekarang memiliki prestise yang tinggi sehingga
semua orang di bawah turut mendukungnya.
Bahkan jika sekarang keluarga Shu
tidak dapat menerima keputusannya, mereka juga tidak punya pilihan lain lagi
selain berkemas dan hengkang dari perusahaan itu.
Malam itu, Nara mengadakan perjamuan
perayaan di Hotel Times mengikuti saran Reva.
Nara sebenarnya sedikit gugup karena
dia tahu seberapa tinggi ambang batas Hotel Times.
Untuk perusahaan kecil seperti
miliknya jika dia ingin mengadakan perjamuan di Hotel Times takutnya lantai 1
saja dia tak akan diijinkan.
Tetapi tadi ketika dia menelepon,
Hotel Times segera mengatur perjamuannya di lantai sembilan. Benar – benar
diluar dugaannya.
Menurut manajer Hotel Times, Farmasi
Shu sekarang telah menjadi perusahaan terkemuka di kota Carson. Jadi cukup
memenuhi syarat untuk masuk ke lantai sembilan.
Ketika karyawan perusahaan mendengar
berita itu mereka semua tampak senang dan bersemangat sekali.
Itu adalah Hotel Times. Sebagian
besar mereka yang ada di perusahaan juga belum pernah masuk ke hotel itu,
Bahkan jika ada yang cukup beruntung
untuk masuk mereka juga hanya pernah mampir di lantai pertama dan kedua saja.
Sedangkan kali ini mereka bisa
langsung ke lantai sembilan dimana yang biasanya hanya orang orang ternama dan
berpengaruh di kota Carson yang bisa masuk kesana.
Acara ini cukup untuk mereka pamerkan
seumur hidup mereka!
Nara juga sangat terkejut dan
langsung mengatur agar karyawan perusahaan pergi ke Hotel
Times.
Di tengah kesibukan itu Alina diam –
diam mencari Reva dan memintanya pulang. “Reva, kau pulanglah, pakaian di rumah
belum dicuci!”
Reva tampak tercengang: “Pulang?”
“Ya, kenapa memangnya?” Alina
menatapnya dengan heran: “Ini adalah pesta perayaan perusahaan Nara, apa
hubungannya denganmu?”
“Nara sekarang adalah direktur
perusahaan. Dia baru saja menandatangani pesanan sebesar 3 miliar dolar. Dia
adalah pengusaha wanita yang hebat di kota Carson sekarang. Dia bisa pergi ke
sendiri ke lantai sembilan Hotel Times untuk mengadakan perjamuan itu.”
“Sedangkan kau? Kau hanyalah menantu
yang numpang hidup dirumah kami, bekerja sebagai pembersih di rumah sakit dan
hanya bergantung hidup kepada Nara saja. Memangnya kau mau tetap disini untuk
membuatnya malu?”
Mendengar itu Reva tampak sedikit
kesal dan ingin mengatakan yang sebenarnya secara langsung
– Tetapi Reva teringat dengan
kehancuran keluarganya akhirnya memilih untuk tetap diam.
Dia masih memiliki dendam berdarah untuk
dibalas. Dan sekarang belom saatnya untuk mengungkapkan identitasnya.
Dengan kekuasaannya yang sekarang
belum cukup kuat untuk mengungkapkan itu semua. Jika sampai dia ditemukan oleh
musuh keluarganya bukankah dia akan langsung dihabisi?
Dan akhirnya Reva pun meninggalkan
perusahaan. Dia tidak ingin Nara menjadi bahan pembicaraan dan dipermalukan.
Tetapi, alih – alih pulang dia malah
pergi ke villa Mutiara Naga.
Adiknya, Reina, masih dalam kondisi
koma.
Dokter Tanaka telah mengumpulkan
semua bahan obat yang diperlukan dan satu – satunya yang masih belum didapatkan
adalah teratai salju yang berusia seribu tahun. Ini adalah bahan obat yang
sangat langka.
Kenji juga telah meminta semua
relasinya untuk mencari teratai salju berusia seribut tahun itu. Asalkan
teratai itu ditemukan maka dia bisa membangunkan Reina.
Reva memberi satu pil Long Life lagi
kepada Reina untuk menjaganya tetap hidup.
Untuk beberapa saat Reva duduk di
halaman villa itu dan tiba-tiba dia mendapatkan panggilan telepon dari Alina,
ibu mertuanya.
“Reva, di.. dimana kau?” teriak
Alina.
“Ada apa?” Jawab Reva dengan
terkejut.
Alina: “Nara.. Nara hilang…
“Apa?!!” Reva langsung berdiri: “Apa
yang terjadi? Di mana itu terjadi?”
“Di Hotel Times. Barusan saja
terjadinya.”
“Tunggu, aku akan segera kesana!”
Post a Comment for "Menantu Dewa Obat ~ Bab 38"