Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perintah Kaisar Naga ~ Bab 296

                                      


Bab 296

 

“Kalau begitu saya pamit duluan!” Indrawan tahu dirinya sama sekali tidak bisa membantu disini!

 

Willy Aston juga menganggukkan kepala, tetapi dia berbisik waktu lewat di samping Dave: “Tuan Dave, lebih baik tidak membunuh orang, kalau tidak urusan bisa berabe!”

 

Jika Askara sebagai kepala Keluarga Wibowo terbunuh di kota Surau maka jabatannya sebagai Walikota Surau bakal terancam.

 

“Pak Aston tidak perlu khawatir, saya ada pertimbangan sendiri!” Dave menganggukkan kepalanya.

 

Indrawan dan Willy telah pergi, Askara memandang Dave sambil memberi penilaian, dia merasa heran mengapa orang biasa seperti Dave bisa begitu dihormati oleh Willy Aston dan Indrawan Pratomo!

 

“Kamu yang membuat cacat kaki putraku?”

 

Askara menatap Dave dengan marah.

 

“Benar, jika bukan karena ada orang yang memohon belas kasihan untuknya, anakmu sekarang sudah menjadi sesosok mayat, sampah masyarakat seperti dirinya hidup hanya menyia nyiakan sumber makanan!”

 

Dave menatap Askara dengan wajah yang tenang, pandangan matanya sama sekali tidak bergejolak.

 

“Bocah tengik, baguslah kalau kamu berani mengakuinya!”

 

Selesai berkata Askara melirik kepada seorang jagoannya yang berpakaian putih.

 

Orang itu segera mengerti maksud darinya, tanpa tanda tanda terlebih dahulu menyerang Dave dengan melayangkan sebuah tinju!

 

Serangan tinju ini membawa desingan suara di udara, kecepatannya sangat mengerikan!

 

BAM......

 

Selanjutnya terdengar suara benturan yang keras, Dave tetap berdiri di tempat semula sedangkan jagoan yang menyerang secara diam diam itu ternyata telah terbang keluar dan terjerembab diatas tanah dengan keras, langsung memuntahkan darah segar!

 

Saat ini Askara baru terkejut kemudian dia berkata dengan dingin: “Rupanya orang yang berilmu juga makanya berani begitu angkuh, walaupun kamu adalah jagoan setara grandmaster hari ini saya tetap akan meminta tanggung jawabmu atas putraku!”

 

Dia melepaskan jaketnya menampilkan ototnya yang kekar, hendak turun tangan sendiri!

 

Dung Dung Dung.........

 

Tiba tiba terdengar suara langkah kaki yang menghampiri, menyebabkan seluruh ruangan di hotel Sawasdee juga merasakan getarannya.

 

Seorang jagoan Askara melihat keluar melalui jendela, selanjutnya raut wajahnya berubah, dia tergesa gesa berbisik kepada Askara!

 

Askara mengernyitkan keningnya lalu berjalan ke bagian jendela untuk melihat!

 

Dia melihat di depan Hotel Sawasdee telah berkumpul banyak orang, ada ribuan orang yang berkumpul diluar sana mengepung dengan ketat seluruh hotel sambil mengacungkan senjata.

 

Ha Ha Ha, Askara orang orangku telah tiba, bukankah kamu mengatakan saya tidak pantas dianggap sebagai tuan rumah? Hari ini akan saya buktikan apakah saya pantas atau tidak, diluar ada ribuan orang orang saya sedangkan kalian hanya puluhan orang, walaupun kamu adalah jelmaan Dewa juga jangan harap bisa meninggalkan tempat ini!”

 

Mengetahui orang orangnya telah tiba, seketika Yansen tertawa terbahak bahak.

 

Raut wajah Askara berubah hebat sambil menatap tajam kepada Yansen!

 

Dia tidak mengira Yansen dapat mengerahkan ribuan orang dalam waktu yang begitu singkat, ini sungguh berada di luar perhitungannya.

 

Askara sama sekali tidak tahu masalah Yansen yang telah menaklukkan dan menggabungkan Geng Naga Api, sehingga dia tidak tahu anak buahnya begitu banyak!

 

“Kamu tidak usah bangga dulu, saya akan membunuh semua orang di dalam ruangan ini sebelum orang orangmu itu masuk ke sini, dan jika saya mati di Kota Surau, kamu akan tahu akibatnya!”

 

Askara berkata dengan beringas.

 

“Tidak usah menakutiku brengsek, paling paling nyawa dibayar nyawa, nyawa Yansen dibayar dengan nyawamu, layak.......”

 

Yansen berdebat dengan Askara tanpa mempedulikan ancamannya.

 

Kali ini raut wajahnya berubah hebat!

 

“Baik, hari ini Askara mengaku kalah, kalian tunggulah pembalasan dariku.”

 

Askara mengayunkan tangannya, bermaksud membawa anak buahnya meninggalkan tempat itu!

 

Yansen langsung menghadang jalan perginya!

 

“Yansen, biarkan mereka pergi!”

 

Dave berkata dengan pelan.

 

Yansen melirik sejenak kepada Dave, lalu memberi jalan kepada Askara untuk meninggalkan tempat!

 

Jika bukan karena Willy Aston, Dave pasti tidak akan begitu mudah melepaskan Askara Wibowo.

 

Bab Lengkap

Post a Comment for "Perintah Kaisar Naga ~ Bab 296"