Perintah Kaisar Naga ~ Bab 106
Bab 106
Rico akhirnya mengerti dan
segera menyusul, melihat Rico yang hendak pergi bersama, ekspresi lega terlihat
di wajah Dave!
Dia menepuk–nepuk pundak Rico
dan berkata : “Tenang saja, ada saya, kamu tidak akan dipukuli...”
Rico hanya bisa tertawa pasrah,
dia menetapkan hatinya untuk menyusul Dave demi mempertahankan pekerjaannya,
dia dan Dave adalah rekan satu tim, kalau Dave pergi sendiri, dan atasan sampai
mengetahui hal itu, bisa–bisa dia dipecat.
Segera, Dave dan yang lainnya
berangkat menuju perusahaan Pak Tantono yang alamatnya tertera didalam data
pelanggan, kantornya tidak besar, hanya dua tingkat, bahkan papan nama yang
tergantung didepan pintu perusahaan sudah terlihat usang!
“Apakah perusahaan ini sudah
bangkrut? Apa ada orang didalam?”
Yvonne melihat papan nama yang
ada didepan pintu dan berkata dengan khawatir!
Kalau perusahaan sudah
bangkrut, dan orangnya sudah kabur, maka ini akan menjadi piutang tidak
tertagih!
“Ayo lihat kedalam...” Dave
berkata dan langsung melangkah masuk!
Baru memasuki perusahaan,
sudah terdengar suara teriakan dari orang–orang yang sedang minum dan berjudi,
bahkan asap rokok juga terlihat mengepul, dan ada suara nafas yang
terengah–engah!
Didalam lobi perusahaan
terlihat tujuh delapan orang pria yang telanjang dada dengan tubuh kekar yang
dipenuhi tato sedang bermain kartu dan merokok, mata mereka semua terlihat
memerah!
Melihat pemandangan seperti
itu, Rico langsung menyesali keputusannya, dia menarik narik lengan baju Dave
dengan ringan : “Kak Dave, bagaimana kalau kita kembali lagi lain hari?”
Raut wajah Yvonne juga
terlihat kurang baik, dilihat dari sisi mana pun ini tidak terlihat seperti
sebuah perusahaan, lebih terlihat seperti markas preman!
“Karena kita sudah disini,
bagaimanapun harus menemui bosnya terlebih dulu...”
Dave menyatakan
ketidak–setujuannya.
Saat itu, ada orang yang
menyadari kehadiran Dave bertiga lalu berdiri : “Kalian bertiga ada urusan apa
disini?”
"Kami dari PT Damai
Kimia, kami datang untuk menemui Pak Tantono...”
Dave berkata dengan tenang.
“Menagih hutang?” orang itu
langsung bisa menebak maksud kedatangan Dave dan yang lainnya, dia mengernyitkan
keningnya dan berkata: “Kak tantono tidak ditempat, enyahlah, jangan merusak
suasana hati kami yang sedang main kartu...”
Selesai berkata, orang itu
bersiap kembali melanjutkan permainan kartunya, namun baru beranjak dua
langkah, tiba–tiba ada seorang gadis muda yang memakai riasan tebal dan
terlihat mempesona, namun sudah kehilangan keperawanannya sebagai seorang gadis
sejak lama, sedang berjalan turun!
“Vito, Kak Tantono menyuruh
mereka naik keatas...”
Gadis itu berkata kepada pria
kekar yang menghadang Dave bertiga.
Pria kekar itu mengangguk :
“Naik keatas!”
Setelah berkata pria kekar itu
kembali memainkan kartunya, gadis itu melirik Yvonne lalu bergumam: “Kalian
ikut denganku...”
Dave dan yang lainnya
mengikuti gadis itu keatas, Rico ketakutan hingga sekujur tubuhnya gemetaran,
dia hampir pingsan saat menaiki tangga!
Saat itu, diruangan kantor
dilantai dua, Pak Tantono sedang memegang sebuah cerutu, kedua kakinya
terangkat diatas meja, dan dia sedang menyenandungkan sebuah lagu dengan
santai, banyak tisu yang berserakan di lantai, dan udara diruangan itu sangat
tidak sedap, berbau busuk dan amis, tidak perlu menebak kejadian apa yang baru
saja terjadi di tempat ini!
Segera, gadis itu membawa Dave
dan yang lainnya menuju ke dalam ruangan, Pak Tantono yang sedang memegang
cerutu itu menjatuhkan tatapannya pada!! Yvonne!
“Dari PT Damai Kimia?” Pak
Tantono bertanya dengan santai
“Benar!” Dave menganggukkan
kepalanya!
“Uang untuk membayar hutang
kepada kalian sudah saya siapkan sejak awal...” sambil berkata, Pak Tantono
mengedipkan mata kepada gadis yang membawa Dave dan yang lainnya ke ruangan dan
dia pun segera membuka brankas yang ada disampingnya!
Uang kertas yang ditumpuk rapi
terlihat memenuhi brankas itu, jumlahnya mungkin lebih dari 1 miliar!
Rico dan Yvonne langsung
bersemangat ketika melihat sikap Pak Tantono yang begitu memuaskan, mereka
tidak menyangka semuanya akan selancar ini, dan Pak Tantono tidak terlihat
seperti apa yang tertulis didalam data informasinya, yang tidak mau membayar
hutang dan memukuli orang yang datang menagih!
Hanya Dave yang menyeringai,
dia tahu kalau Pak Tantono tidak akan membayarkan hutang itu begitu saja!
Post a Comment for "Perintah Kaisar Naga ~ Bab 106"