Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perintah Kaisar Naga ~ Bab 298

                                      


Bab 298

 

Sebelumnya hubungan keluarga Yuki dengan keluarga bibinya sangat akrab, waktu kecil Yuki juga tinggal di Kota Namae, sejak ibunya meninggal dunia hubungan dua keluarga makin renggang!

 

“Tidak tahu bagaimana kabar bibi sekeluarga sekarang, masih ada kakak dan adik sepupu, apakah mereka sudah menikah!”

 

Dalam matanya terlintas rasa kangen: “Meminjam kesempatan kali ini, saya akan mengunjungi bibi sekeluarga!”

 

Dave merasa kasihan melihat Yuki, dimata orang lain Yuki adalah anak orang kaya yang menjalani hidup dengan berkecukupan, hidupnya pasti sangat bahagia!

 

Tetapi hanya Dave yang bisa melihat, di dalam hatinya Yuki sangat mengharapkan kasih sayang keluarga, dari kecil dia sudah kehilangan ibunya sehingga hampir boleh dikatakan kehilangan kasih sayang keluarga, dia cuma hidup berdua dengan ayahnya Juan Tanaka sampai saat ini.

 

Mobil dengan cepat telah keluar dari Kota Surau mengarah ke jalan tol, dan saat ini di belakang mobil mereka, ada sebuah mobil sedan hitam yang sudah mengikuti mereka sejak dari Kota Surau, sama sama masuk ke jalan tol!

 

Dave mereka sama sekali tidak menyadari, siapapun tidak memperhatikan, karena umumnya memang banyak kendaraan yang berlalu lalang di jalan tol, tidak ada orang yang terlalu memperhatikan hal ini.

 

Dan pada saat ini, dalam kediaman Wibowo yang berada ratusan kilometer jauhnya, Askara sedang mengisap sebatang rokok, wajahnya muram!

 

Dia sudah kemana mana mencari dokter yang terkenal dan sudah menghabiskan banyak uang tidak berhasil juga menyembuhkan kaki Erick, bahkan para ahli dari luar negeri juga sudah diundang kemari, semuanya gagal, tulang kakinya telah remuk, tidak mungkin di sambung kembali, kecuali menggunakan tulang buatan, walaupun menggunakan tulang buatan juga tidak mungkin bisa berjalan seperti sedia kala, dia akan menjadi pincang.

 

“Saya tidak mau menjadi pincang, saya tidak mau menjadi pincang.........”

 

Di tempat tidur, Erick terus menerus berteriak, selama ini tidak berhasil menyembuhkan kakinya, menyebabkan dia berada dalam kondisi frustasi!

 

Di samping tempat tidurnya, seorang wanita yang berpakaian indah sedang menghapus air matanya secara diam diam, sambil berlinang air mata dia berkata kepada Erick: “Erick, jangan cemas, kita pasti bisa menyembuhkan kakimu!”

 

Wanita ini adalah ibunya Erick yang bernama Dian Cangga, Keluarga Cangga juga merupakan keluarga ternama di Kota Itaka, aula silat mereka ada dimana mana, dengar kabar ayahnya Dian adalah seorang grandmaster, kemampuannya sangat hebat!

 

Ini juga merupakan alasan mengapa Keluarga Wibowo mempunyai kekuatan yang tak terkalahkan di Kota Itaka, gabungan kekuatan dua keluarga merupakan alasan mengapa tidak ada orang yang berani mencari masalah dengan mereka di kota Itaka!

 

“Askara, kamu manusia brengsek tidak berguna, anakmu sudah begini, kamu masih tenang tenang saja? Sudah berapa hari ini, dimana pelakunya? Dimana?”

 

Dian Cangga marah kepada Askara!

 

Muka Askara hijau membesi, tetapi tidak berani melepaskan sepatah katapun, jangan dilihat penampilannya diluar begitu sok pamer, begitu sampai di rumah dia berubah dari seekor harimau menjadi seekor kucing, siapa suruh kemampuannya tidak sebanding dengan adik iparnya, adik iparnya adalah seorang yang beringas dengan sikap meledak ledak, kemampuannya lebih hebat dari dirinya!

 

“Kalau kamu tidak sanggup mengatasi masalah ini, bilang, saya akan menyuruh Delfin langsung berangkat ke Kota Surau menangkap keparat itu, lihatlah tampangmu yang tidak berguna itu!”

 

Delfin yang disinggung Dian adalah paman Erick, tidak ada orang yang tidak kenal namanya di Kota Itaka, dia dijuluki sebagai Salah Satu Bos dari Kota Itaka!

 

Pada saat inilah, ponsel Askara berdering, setelah diterima terdengar anak buahnya memberikan laporan: “Tuan, cecunguk yang bernama Dave itu telah keluar kota, sekarang berada di jalan tol menuju ke Kota Namae, di dalam mobil selain dia hanya ada Yuki Tanaka dan Yansen!”

 

Mata Askara langsung bersinar–sinar mendengarnya, dengan menggertakkan gigi dia berkata: “Bagus sekali, lekas turun tangan, tabrak mobil mereka, bawa dia kesini baik hidup maupun mati!”

 

Barusan dia dimarahi istrinya, dalam hatinya penuh dengan emosi, akhirnya dia : dapat melampiaskan emosinya!

 

Bab Lengkap

Post a Comment for "Perintah Kaisar Naga ~ Bab 298"