Perintah Kaisar Naga ~ Bab 297
Bab 297
“Tuan, kita pergi begitu saja, tidak
jadi membalaskan dendam Tuan muda?”
Seorang anak buahnya bertanya kepada
Askara sambil berjalan keluar dari Hotel Sawasdee.
“Dendam ini pasti akan kubalas, akan
tetapi tidak tahu siapa identitas bocah tengik itu sehingga begitu banyak orang
di Kota Surau yang melindunginya, karena tidak dapat membunuhnya di dalam Kota
Surau, maka kita tunggu sampai dia keluar Kota baru membunuhnya, kalian tinggal
disini untuk mengawasinya, begitu dia keluar dari Kota Surau, langsung hubungi
saya!”
Askara berkata dengan dengan penuh
kebencian.
“Siap!” beberapa anak buahnya
menganggukkan kepala!
Masalah cacatnya kaki Erick telah
berlalu begitu saja, Askara tidak datang ke Kota Surau untuk mencari masalah
lagi, sedangkan saudara seperguruan Timotius juga tidak datang ke Kota Surau,
tidak jelas apakah mereka tidak tahu kabar meninggalnya Timotius ataukah memang
tidak bermaksud membalas dendam untuknya.
Dave memanfaatkan waktu senggangnya
giat meramu Pil Peremajaan, dibawah kendali Yansen harga penjualan pil ini
semakin meningkat, sehingga pasokannya telah berkurang.
Di tengah tengahnya Dave sempat pergi
ke Yayasan Sahara sekali untuk membantu menghisap keluar hawa dingin dari tubuh
anak perempuan Pemimpin Bu Xu, ini juga membantu Dave mengakumulasi tidak
sedikit energi spiritual, sehingga dia dapat melanjutkan meramu Pil Peremajaan.
Melihat dana yang terkumpul semakin
banyak, Dave merasa sudah saatnya pergi melihat lihat ke Kota Namae, siapa tahu
bisa mendapatkan sejumlah bahan obat langka dari kota tersebut!
Karena asing terhadap Kota Namae,
Dave memutuskan untuk mengajak Yansen menemaninya, pertama ada seseorang di
sampingnya yang bisa disuruh suruh, selain itu Yansen juga lebih mengenal
situasi Kota Namae!
Setelah membuat keputusan akan pergi
ke Kota Namae, Dave pergi ke kediaman Tanaka untuk pamit kepada Yuki dan Juan
Tanaka, karena perjalanannya kali ini membutuhkan waktu yang agak panjang.
“Apa, kamu mau pergi ke Kota Namae?
Saya ikut denganmu!”
Mendengar kabar ini Yuki langsung berkata
dengan antusias.
Selama ini, Yuki sudah berhasil
keluar dari trauma karena disandera, cinta diantara mereka juga semakin
mendalam!
“Kamu seorang gadis muda jangan
pergi, siapa tahu perjalanan ini juga mengandung bahaya!”
Dave tahu Askara tidak akan begitu
saja melepaskan dia, selama ini dia tidak bertindak karena sedang menunggu
kesempatan!
“Saya tidak mau tahu, saya harus
pergi!”
Yuki memonyongkan mulutnya, mulai
berperilaku manja terhadap Dave!
Juan tersenyum dan diam diam
meninggalkan mereka berdua yang sedang bermanja manjaan, dia merasa tidak enak
berada disana!
Melihat tampang Yuki yang
menggemaskan Dave tidak berdaya dan tersenyum lalu menganggukkan kepala
menyetujui, tetapi dipikir pikir mereka pergi berdua, mungkin saja harus tidur
dalam satu kamar, mungkin juga bisa berbuat sesuatu yang lain, berpikir sampai
disini Dave merasa bergairah sehingga menampilkan senyuman nakal!
Yuki melihat Dave yang sedang duduk
dan tersenyum senyum sendiri, senyumnya malah terkesan cabul, dia maju dan memukul
kepalanya: “Saya beritahu kamu, jangan berpikiran macam macam, karena kita
pergi bersama dan tinggal di hotel kita juga masing masing satu kamar, kamu
jangan mengambil keuntungan dalam kesempitan!”
“Kalau saya lihat malah sebaliknya?
Kamu yang ingin tidur sekamar denganku, saya malah tidak mau!”
Dave sengaja berlaku cuek, dan
membuat Yuki kesal!
“Kamu……..”
Benar saja Yuki terlihat marah: “Akan
saya pukul kamu…..
Kedua orang itu saling bertengkar
mulut dan ribut ribut seperti sepasang kekasih yang sedang pacaran!
Pagi pagi di hari kedua, Yansen
mengemudi mobil, Dave dan Yuki duduk di barisan belakang, mereka berangkat ke
Kota Namae!
“Perjalanan kali ini ke Kota Namae,
saya akan membawa kamu keliling keliling, saya juga sudah lama tidak
mengunjungi kota ini!”
Yuki berkata kepada Dave dengan
antusias.
“Apakah kamu akrab dengan kota ini?”
Dave menatap Yuki.
“Tentu saja, waktu kecil saya pernah
tinggal di kota itu untuk waktu yang lama, bibiku adalah orang Kota Namae,
waktu kecil saya sering pergi ke rumah bibi, tetapi sudah banyak tahun tidak
pernah kesana lagi…….”
Sambil bercerita, tiba tiba
perasaannya menjadi sedih!
Post a Comment for "Perintah Kaisar Naga ~ Bab 297"