Istri Manisku yang Berkuasa ~ Bab 30
Yukk, bantu admin agar tetap semangat update novel kita ini.
Cara membantu admin: Share Ke Media Sosial atau Membaca dalam Tab Samaran/Incognito Tab
Bab 30
Raut wajah Selena Pitch berubah menjadi sangat jelek setelah
mendengar hal ini.
Apa dia sedang menyalahkanku?
"Helena, tolong jelaskan apa maksudmu, apa kau sedang
menyalahkanku! Kinerja tim kami buruk itu bukan lain karena kau adalah direktur
yang buruk! Kau hanya melempar semua tanggung jawabmu kepada bawahan."
Selena Pitch berkata dengan marah.
Selena Pitch selalu sombong dan berpikir dia lebih baik
daripada Helena.
"Kalau begitu kenapa aku yang jadi direktur dan kau
hanya jadi bawahanku?" Helena berkata dengan santai, mengangkat alisnya
sedikit dan menatap Selena Pitch yang sedang frustasi.
"Kau..." Wajah Selena Pitch pucat, dia menunjuk
Helena dengan marah dan berteriak, "Jangan sombong karena kau adalah
seorang direktur. Tak lama lagi kau akan keluar dari perusahaan ini! Dasar
wanita ******, aku sangat menantikan hari kehancuranmu itu!"
Brakk!
Selena Pitch kemudian memukul meja, mengambil dokumen dan
segera keluar dari ruangan itu.
Pagi ini, Toby Mars juga bergegas untuk berangkat kerja.
Begitu dia tiba, dia merasakan tatapan aneh dari karyawan
dan orang-orang disekitarnya yang menunjuk ke arahnya.
Meskipun Toby Mars merasa sedikit terganggu, tetapi dia
mencoba untuk tidak peduli dan bersiap untuk memulai aktivitasnya. Dia
mengambil daftar tugas hari ini, mengenakan pakaiannya dan duduk di ruang
tunggu staf sambil menunggu gilirannya. "Hei, Toby Mars berani datang
kerja, ternyata dia tidak tau malu."
"Haha, apa lagi yang bisa dipermalukan dari dia.
Bagaimana nasib istrinya, pasti sangat menyedihkan. Kurasa dia pasti dipukul
oleh istrinya karena kejadian di Caesars Palace tadi malam."
"Pecundang tetaplah pecundang. Orang seperti itu hanya
membuat malu tempat kita bekerja saja. Harusnya cepat mengundurkan diri
saja."
Beberapa teman kerja pria dan wanitanya saling berbisik satu
sama lain ketika berada di sekitar Toby Mars.
Kata-katanya penuh dengan ejekan.
Toby Mars hanya menggelengkan kepalanya, bangkit dan bersiap
untuk pergi dari sini.
"Toby Mars, kamar nomor 56, cepat!"
Tiba-tiba panggilan datang, Toby Mars buru-buru mengambil
kotak peralatan kecilnya, mengangguk, kemudian membungkuk dan menjawab,
"Baik, aku segera datang."
Tempat SPA dimana dia bekerja menghitung komisi berdasarkan
berapa banyaknya mereka menerima tamu.
Saat memasuki ruangan terapis, Toby Mars membungkuk dengan
hormat dan berkata kepada wanita muda yang sudah berbaring tengkurap, "
Nona, aku adalah terapis No. 17."
"Yah, masuklah."
Wanita yang sedang berbaring tengkurap itu. memiliki
punggung yang mulus dengan handuk putih melilit di kepalanya. Dia tampak seperti
berusia dua puluhan.
Toby Mars mendekat dan hanya meliriknya. Wanita ini memiliki
tubuh yang sangat indah, pinggang dan pinggulnya proporsional dan kulitnya
sangat halus. Dia pun tampak seperti seorang wanita yang sangat berkecukupan.
Toby Mars telah bekerja selama bertahun-tahun, dia sudah
sangat berpengalaman dan tidak memiliki pikiran jahat kepada tamunya. Setelah
serangkaian tahapan, Toby Mars dengan terampil menuangkan minyak esensial ke
punggung wanita itu, kemudian mulai menekannya dengan sangat terampil.
Selama saat pemijatan itu, wanita itu sesekali berkata
dengan nyaman, "Bagus, Teknik memijat mu boleh juga."
Setengah jam kemudian, Toby Mars mengemasi barang-barangnya
dan berkata sambil tersenyum, "Nona, sudah selesai."
Wanita itu kemudian bangun, mengenakan mantel gaun renda
hitam miliknya kemudian melirik Toby Mars, dia segera berteriak kaget,
"Apakah kau Toby Mars?"
Toby Mars mendongak dan merasa mengenali wanita di depannya
ini.
"Hehe, apa kau tidak mengenaliku? Aku Sally, teman
kuliah Helena."
Sally mengenakan rok panjang dan mantel renda, tubuhnya yang
anggun bersandaran cahaya membuat Toby Mars takut untuk melihatnya secara
langsung.
Namun kalimat berikutnya membuat Toby Mars mengerutkan
kening.
"Toby Mars, aku tidak menyangka ternyata kau bekerja di
sini, kau masih payah ya ternyata, aku tidak tahu apa yang dipikirkan Helena
dulu sampai mau menikahimu. Aku fikir dia hanya main main saja waktu itu.
Untunglah aku tidak pergi ke pernikahan kalian, jika pergi hanya buat malu
saja."
Sally tampak sangat sombong, tangannya melingkari dadanya
dan matanya penuh dengan tatapan sarkasme.
Toby Mars tidak menyangka akan bertemu dengannya di sini,
dia adalah musuh bebuyutan Helena. Helena pernah mengatakan padanya bahwa Sally
dan dirinya tidak pernah akrab. Mereka seperti anjing dan kucing yang selalu
bermusuhan satu sama lain.
Empat tahun lalu, ketika Helena sedang berjalan dengan
beberapa teman sekelasnya, dia melihat Sally menampar Toby Mars dan menuduhnya
telah menyentuh pantatnya.
Karena alasan ini, teman sekelasnya merasa Toby Mars telah
mempermalukan Helena di depan semua orang.
Setelah hari itu, tidak disangka dia akan bertemu dengannya
lagi disini.
"Nona Sally, terapinya sudah selesai, silakan pindah ke
ruang tunggu." Toby Mars tidak ingin mengatakan apapun padanya..
Sally namun tidak ingin melepaskan Toby Mars begitu saja.
Plak!
Tiba-tiba dia menampar wajah Toby Mars dan berkata dengan
ekspresi dingin, "Toby Mars, waktu itu Helena ****** itu telah menamparku,
sekarang aku kembalikan padamu!"
Toby Mars mengepalkan tangannya, matanya menatap Sally
dengan dingin.
Dia adalah seorang tuan muda yang paling dihormati dan
penerus Spectra.
Beraninya seorang wanita picik sepertinya menampar wajahnya!
Saat ini ada banyak orang di sekitar pintu, beberapa tamu
dan karyawan kemudian saling berbisik satu sama lain sambil menunjukkan.
Sally pun kemudian memberikan tatapan licik dan tiba-tiba
berteriak, "Kurang ajar, tempat macam apa ini, beraninya si cabul ini
menyentuh pantatku dan ingin memperkosaku! Dimana manajer kalian? Panggil dia,
aku ingin melaporkankan si cabul ini!"
Post a Comment for "Istri Manisku yang Berkuasa ~ Bab 30"