Menantu Dewa Obat ~ Bab 29
Bab 29
Alan memberi tahu Ronny tentang
situasi pasien itu dan Ronny pun merasa sangat gembira.
Kali ini, dengan mengusir Reva
sekaligus mendapatkan pujian. Ini sama saja dengan mendayung dua tiga pulau
terlampaui.
“Nyonya Mont, tak perlu khawatir.
Anakku adalah seorang yang ahli di bidang ini. Dia telah memutuskan untuk
menangani operasi tuan muda Mont sendiri!” Ronny berkata sambil tersenyum, “Aku
jamin dengan nyawaku bahwa tuan muda Mont akan baik-baik saja!”
“Benarkah?” Wanita itu sangat
gembira: “Kalau begitu aku harus merepotkanmu direktru Mont. Asalkan kau bisa
menyelamatkan putra-ku, kedepannya aku berjanji untuk menyumbangkan setidaknya
30 juta dolar ke rumah sakit ini setiap tahun!”
Ronny tampak kesenangan dan dia
hampir tertawa terbahak-bahak. Dengan sumbangan sebanyak itu maka kedepannya
status dia di rumah sakit pasti akan melampaui dekan rumah sakit.
Ronny secara pribadi mengatur tuan
muda Mont untuk ke ruang operasi dan Alan akan menangani operasi itu sendiri.
Ketika operasi dimulai Alan melihat
ada jarum perak di wajah tuan muda Mont.
“Apa ini?” Alan bertanya dengan
penasaran.
Seorang dokter menjawabnya: “Itu
adalah jarum perak yang baru saja ditusukkan oleh Reva.”
Begitu dia mendengar nama Reva dia
menjadi sangat marah dan meludah: “Sudah jaman apa sekarang? Masih saja mencoba
menipu dengan menggunakan metode kuno seperti itu?”
Alan lalu mengeluarkan kelima jarum
perak itu.
Setelah ini tuan muda Mont langsung
memuntahkan seteguk darah lagi dan alat – alat yang terhubung pun mulai
berbunyi lagi.
“Gawat, kondisi pasien kembali
kritis! Perlu ditangani segera!”
Alan meliriknya dan tampak begitu
ketakutan.
Kondisi tuan muda Mont kembali kritis
lagi seperti awal tadi. Jika Alan ingin menanganinya sekarang, tingkat
keberhasilannya hanya kurang dari 1%.
Alan segera berlari keluar dari ruang
operasi dengan panik dan ketika Ronny mendengar situasinya, dia hampir mengalami
tekanan darah tinggi.
Di saat yang sama ada beberapa orang
lagi yang masuk dari pintu dengan dipimpin oleh Brad Mont.
“Bagaimana kondisi anakku sekarang?”
Brad Mont berteriak dengan keras sehingga langsung membuat Ronny dan Alan
gemetaran.
Di belakang Brad Mont ada seorang
lelaki tua dengan rambut beruban mengikutinya
“Ini dokter Akio!” Seseorang berseru.
Orang tua itu adalah dokter Akio,
dokter terkenal yang menduduki peringkat kedua di kota Carson. Keterampilan
medisnya bahkan lebih baik daripada dokter Tanaka.
Ronny menghela nafas lega kemudian
dia mengundang dokter Akio untuk datang ke ruang operasi.
Ketika dokter Akio melihat
situasinya, alisnya langsung berkerut: “Bagaimana bisa begini? Bukankah tadi
kau mengatakan bahwa dia sudah melewati masa kritis?”
“Aku … aku tidak tahu …” Alan berkata
dengan suara gemetar, “Aku tadi membawa pasien ke ruang operasi lalu … lalu
tiba-tiba terjadi seperti ini …”
“Apa yang kau lakukan?” dokter Akio
bertanya dengan serius.
Alan: “Aku tidak melakukan apa-apa …”
“Direktur West, kau baru saja
mencabut jarum perak di tubuhnya tadi..” bisik dokter di sebelahnya.
“Jarum perak?” tanya dokter Akio
dengan mengerutkan kening:“Jarum perak apa? Ditusukkan dimana jarum itu?”
Dokter itu menjelaskan lokasi jarum
perak tadi dan raut wajah dokter Akio langsung berubah dengan cepat kemudian
dia berseru, “Siapa yang menusukkan jarum perak ini?”
“Dia adalah petugas pembersih di
rumah sakit kami yang bernama Reva!” Ronny segera menjawabnya, “Dia hampir
membunuh tuan muda Mont tadi makanya kami memecatnya!”
“Kalian ini benar-benar sekumpulan
idiot!” Dokter Akio berteriak dengan marah: “Kalian tahu apa? Lima jarum perak
ini baru saja ditusukkan untuk mempertahankan nyawanya. Dan barusan kalian
mencabut semua jarum perak ini. Apakah kalian ingin dia mati?”
“Aah?” Ekspresi semua orang berubah
dan wanita itu menjadi sangat cemas: “Dokter Akio, anda… cepat tolong
selamatkan putraku …”,
Dokter Akio menggelengkan kepalanya:
“Jika jarum perak masih ada di sana maka dokter operasi biasa pun dapat
menangani operasi ini dengan aman. Tetapi jika jarum perak ini tak berada lagi
disana maka meskipun aku yang menanganinya sendiri tingkat keberhasilannya pun
hanya 10% saja!”
“Bagai.. Bagaimana kalau jarum perak
itu ditusukkan lagi?” tanya Alan dengan gelisah.
“Tidak bolehl” dokter Akio
memperingatkannya dengan cepat: “Kau kira jarum perak itu ditusukkan dengan
sembarangan? Metode akupunktur, orientasi, kekuatan, kedalaman dan urutan
penusukan jarum semuanya harus sesuai. Jika kau terburu-buru melakukannya maka
kau hanya akan mempercepat kematiannnya saja!” ·
Wanita itu menangis dengan cemas:
“Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?”
Dokter Akio: “Temukan petugas
pembersihnya sekarang. Dia pasti bisa menanganinya!”
“Petugas pembersih?” Ekspresi wanita
itu berubah. Dia sendiri yang mengusir orang itu tadi. Sekarang malah harus
menemukannya?
“Lalu mengapa kalian semua masih berdiam diri
disini? Cepat pergi dan temukan dia!” Brad Mont juga mendesak dengan panik.
Reva yang baru saja meninggalkan
rumah sakit itu di kejar oleh Alan West.
“Hei! Reva, berhenti!” Alan
berteriak, “Tuan Mont menyuruhmu kembali!”
Reva bahkan tidak menatapnya dan
terus melangkah maju.
“Ku suruh kau berhenti dengar tidak?”
Alan berteriak dengan marah, “Hentikan dia!”
Beberapa orang yang ada di belakang
Alan adalah pengawal Brad Mont. Mereka langsung maju dan menghalang didepan
Reva untuk menghentikannya.
Kepala pengawal berteriak dengan
marah: “Hey, kau hanyalah seorang dokter kecil di rumah sakit jelek ini. Bosku
Brad Mont menyuruhmu kembali karena dia menghargaimu. Cepat kembali dan
berterima kasih kepadanya!”
“Haha …” Reva langsung menyeringai:
“Mau menyuruhku kembali? Boleh – boleh saja, asalkan bosmu sendiri yang meminta
kepadaku secara langsung!”
“Kau bilang apa?!” Pengawal itu
berteriak dengan marah: “Apakah kau tahu siapa bos saya itu? Kau ingin bosku memohon
padamu? Memangnya kau siapa? Ku beritahu yah, jika kau tak kembali maka aku
akan mematahkan kakimu hari ini dan menyeretmu kembali!”
Sambil berbicara pengawal itu
menjulurkan tangannya untuk menekan bahu Reva.
Reva langsung meraih pergelangan
tangan pengawal itu dengan membalikkan tangannya dan memutar tangan pengawal
itu seenaknya saja.
Semua orang yang berada disana hanya
mendengar bunyi klik lalu lengan pengawal itu sudah terkilir.
“Kau berani memukul orang?”
Beberapa pengawal itu langsung
mendekati Reva dan mengepungnya.
Tetapi hanya dalam waktu kurang dari
tiga menit semua pengawal ini jatuh ke lantai dan tak bisa berdiri lagi.
Alan yang melihat situasi ini sangan
terkejut dan langsung berlari ke rumah sakit.
“Tuan Mont, gawat ini!” Kata Alan
sambil sengaja menambahkan bumbu untuk memprovokasi: “Tadi kami pergi memohon
kepada Reva dengan baik dan sopan tetapi dia bukan hanya menolak kami mentah –
mentah bahkan dia juga melukai semua anak buahmu. Dia juga mengatakan bahwa kau
harus memohon dengan berlutut kepadannya!”
“Apa!?” Nyonya Mont adalah orang
pertama yang mengumpat: “Suamiku harus memohon dengan berlutut? Memangnya dia
pikir dia siapa? Lancang sekali! Aku akan pergi membunuhnya detik ini juga!”
Ronny diam-diam tertawa senang dalam
hatinya. Sekarang dia bisa memperalat keluarga Mont untuk menghadapi Reva.
“Reva ini memang tak tahu diuntung!”
Ronny mengutuk:” Dia pikir ada dokter Tanaka yang mendukungnya jadi dia begitu
sombong dan arogan. Benar – benar keterlaluan sekali!”
Brad Mont mencibir: “Persetan dengan
dokter Tanaka! Di kota Carson ini tak ada seorangpun yang kutakuti kecuali
Austin King! Cepat panggil pengawal untuk menyeretnya kedepanku!”
Dokter Akio yang berada disitu
menggelengkan kepalanya sambil menghela nafas dia bergumam: “Seorang dokter
harus bertanggung jawab terhadap semua pasien meskipun pasien itu adalah
musuhnya. Tidak peduli seberapa hebat ilmu medisnya jika tidak punya etika
kedokteran juga belum bisa dikatakan sebagai dokter yang mulia!”
“Tuan Mont, kami tidak bisa menemukan
Reva,” kata Alan dengan panik.
“Hahh?” Brad Mont tampak begitu
cemas: “Lalu bagaimana dengan putraku?”
“Eehh…” Alan termenung sejenak lalu
tiba-tiba berkata: “Meskipun kita tak bisa menemukan Reva, tetapi istri dan keluarganya
masih ada di kota ini. Aku pasti bisa menemukannya. Asalkan dokter Akio bisa
membuat tuan muda Mont bertahan untuk beberapa waktu, aku jamin aku pasti bisa
membawa Reva kembali kesini!”
Dokter Akio mengangguk dengan
perlahan: “Meskipun aku tak bisa menyembuhkannya tetapi untuk membuatnya
bertahan aku masih mampu. Hanya saja waktunya tidak bisa terlalu lama, palingan
hanya satu hari saja!”
“Satu hari juga sudah cukup!” Ujar
Alan sambil tersenyum: “Direktur Mont, anda harus bekerja sama denganku. Hanya
dengan cara ini aku baru bisa membuatnya datang untuk mengobati dan merawat
tuan muda Mont dengan baik!”
Brad Mont mengangguk untuk
menyetujuinya: “Tidak masalah!”
Melihat ini Alan sangat gembira
ditambah lagi dengan dukungan dari Brad dia yakin dia pasti bisa menekan Nara.
Siapa tahu saja nanti dia malah
mendapatkan kesempatan untuk mendekati Nara!
Post a Comment for "Menantu Dewa Obat ~ Bab 29"