Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perintah Kaisar Naga ~ Bab 93

                              


Bab 93

Pria botak yang melihat situasi itu menyipitkan matanya, namun dia melihat kerumunan itu didominasi oleh anak muda, dan mereka kalah jumlah. Pria itu pun wajahnya menjadi serius dan berkata: “Tunggu saja kau bocah, kalau berani beritahu namamu dan lihat bagaimana saya menghabisimu...”

"Nama saya Billy Irawan, maju saja kalau berani. apa kamu kira aku orang yang lemah?”

Seketika Billy merasa kalau dirinya mirip seperti bos mafia perasaan itu sangat menyenangkan

“Baik baik baik”

Pria paruh baya itu mengulang kata baiknya sampai tiga kali, dan berbalik pergi dengan kedua pengawalnya!

Setelah pria paruh baya itu pergi. Billy menjadi semakin sombong lagi, dia belum pernah merasakan perasaan seperti itu sebelumnya, begitu berwibawa dan keren....

“Pak Billy hebat sekali, tendangan tadi membuat mereka bahkan tidak berani kentut!”

"Gaya Pak Billy tadi sudah bisa membuat orang yang tidak tahu mengira dia adalah salah satu bos mafia."

“Pak Billy hebat sekali, saya curiga Pak Billy pernah menjadi mafia sebelumnya...”

Sekelompok orang itu terus memuji Billy dan membuat Billy bagaikan terbang ke langit.

Dalam hati Billy sangat puas, tapi dia mempertahankan ekspresi yang tenang dan berkata: “Ini semua karena dukungan kalian terhadapku, karena kalian juga menunjukkan ketulusan kalian maka saya juga tidak akan pelit, saya akan memesan beberapa botol untuk kalian semua!"

"Luar biasa.."

“Hidup Pak Billy!”

Mereka yang mendengar akan dipesankan Lafite langsung berteriak semangat. Perlu diingat kalau mereka hanyalah karyawan biasa, dan sangat jarang bisa menikmati bir tertentu.

"Billy, kita pulang saja yuk, kalau mereka benar–benar memanggil orang kemari, bisa jadi bahaya.

Mona membujuk Billy,

Pada saat ini Billy yang masih sedikit mabuk ditambah dengan dukungan begitu banyak orang untuk menaklukan pria paruh baya itu, membuatnya merasa ada di langit.

“Mona, tenang saja, ada saya disini kamu tidak perlu takut.. "

Billy menepuk nepuk dadanya sendiri.

"Pak Billy, saya dengar KTV ini bisnis milik Yayasan Nusantara, artinya ini milik Yansen Herlambang, perbuatan kita tadi apakah....”

Seorang karyawan menyeletuk dengan hati–hati.

“Apa yang perlu ditakutkan, saya sangat akrab dengan Tuan Yansen, tenang saja!”

Billy membual dengan angkuh.

Mona yang mendengar KTV ini adalah milik Tuan Yansen menjadi lega dan berkata: “Kalau ini bisnisnya Tuan Yansen, maka tidak akan ada masalah, Billy dan Tuan Yansen sangat akrab, masalah piutang perusahaan keluargaku pun diselesaikan oleh Tuan Yansen hanya dengan satu kata dari Billy!”

Ucapan Mona membuat orang–orang menjadi semakin menunjukkan kekagumannya pada Billy, bisa mengenal Ketua Mafia di Kota Surau benar–benar luar biasa, hal itu bisa dipamerkan seumur hidup!

“Pak Billy ternyata sangat misterius, bahkan bisa mengenal Tuan Yansen!”

“Karena mengenal Tuan Yansen, kita tidak perlu takut lagi, kalau mereka berani datang kita habisi saja mereka ...”

“Kita sudah minum, Pak Billy juga ada disini, siapa yang berani mengganggu kita...”

Setelah mendengar Billy mengenal Yansen Herlambang, sekelompok orang itu menjadi semakin sembrono!

Dave yang duduk di pojok ruangan menyeringai dan tersenyum santai!

Sepertinya Billy tidak akan tahu rasa kalau tidak diberi sedikit pelajaran untuk membangunkannya dari khayalannya!

"Tersenyum apa kamu, masih punya muka untuk tersenyum? Tadi saat pria tua itu mau membawa kami pergi kamu juga ketakutan sampai tidak berani bergerak, bagaimanapun Yvonne adalah pacarmu, pacarmu sendiri saja tidak bisa kamu lindungi, apa kamu masih seorang pria? Sekarang malah berani tersenyum!”

Ivanna yang melihat Dave tersenyum di pojok ruangan langsung menunjukkan ketidakpuasannya!

“Benar, apa kamu seorang pria? Pacarmu mau dibawa pergi oleh orang lain malah meratapinya begitu saja...”

“Kalau bukan berkat Pak Billy, kamu hari ini pasti dipermalukan!”

“Rico juga, hanya duduk disana dan tidak berani bergerak, sama sekali tidak memiliki rasa setia kawan!"

Semua orang mulai menunjukkan kendakpuasan mereka terhadap Dave dan Rico, karena sejak tadi hanya mereka berdua lah yang duduk dan tidak berani berkelahi.

 

Bab Lengkap

Post a Comment for "Perintah Kaisar Naga ~ Bab 93"