Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perintah Kaisar Naga ~ Bab 95

                              


Bab 95

Raffi sedikit tidak menyangka Billy akan langsung mengaku, dia kembali menilai Billy dan berkata: “Hebat juga bocah sepertimu, berani berbuat berani bertanggung jawab, saya juga tidak akan mempersulitmu, berlututlah kepada Pak Fitra dan minta maaf, maka masalah ini akan selesai sampai disini...”

Mendengar Raffi menyuruhnya untuk berlutut dan minta maaf, Billy keberatan, dia menggelengkan kepalanya : “Saya tidak akan berlutut kepadanya, dia yang duluan mencari masalah dengan kami!”

Melihat penolakan Billy, raut wajah Raffi menjadi dingin :“Belum ada satu orang pun yang berani membantah perkataanku!”

Sambil berkata, tangan Raffi tiba–tiba mengulurkan tangannya dan mencengkram kerah baju Billy, dan mengangkatnya!

Melihat keadaan itu, karyawan lain berniat membantu Billy tapi setelah melihat belasan preman sangar yang ada dibelakang Fitra, mereka semua menciut!

“Billy...” melihat lawannya bertindak, Mona langsung berteriak dan menghampiri : “Lepaskan dia, saya putri dari Denny Sunandar, kami karyawan PT Damai Kimia milik Keluarga Tanaka...”

Mona berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan tangan Rafli, tapi tidak peduli sekuat apapun dia mencoba, dia tidak bisa menggerakkan tangan Raffi sedikitpun!

Wajah Billy menjadi memerah, dia mulai kesulitan bernafas, kedua matanya membelalak dan mulutnya terbuka sangat lebar....

Rasa takut akan kematian tidak berhenti menghampirinya!

Mona yang melihat Billy sudah seperti itu panik dan tidak berhenti berteriak: “Ini adalah wilayah Tuan Yansen, kalian berani membuat onar di wilayah Tuan Yansen, Tuan Yansen pasti tidak akan membiarkan kalian, dia itu kenal dengan Tuan Yansen...”

Perkataan Mona membuat wajah Raffi berubah, dia mengernyitkan keningnya dan melepaskan cengkramannya.

“Uhuk uhuk uhuk...”

Setelah cengkramannya dilepaskan, Billy terbatuk–batuk dan bernafas sekuat tenaganya!

“Billy, kamu tidak apa–apa kan?” Mona bertanya dengan khawatir.

Ketika yang lain melihat Raffi langsung melepaskan cengkramannya setelah mendengar nama Tuan Yansen, mereka mengira kalau Raffi sangat takut pada Tuan Yansen, dan terus berteriak : “Pak Billy sangat akrab dengan Tuan Yansen, kalian berani menyentuhnya, Tuan Yansen pasti tidak akan mengampuni kalian...”

“Saya beritahu ya, hanya satu kalimat dari pak Billy, Tuan Yansen pun akan langsung mematuhinyal”

“Kemarin, Pak Billy hanya menelponnya, Tuan Yansen sudah langsung membantu menagihkan hutang, sekarang kalian berani menyentuh Pak Billy, habislah kalian...”

Orang–orang dari departemen pemasaran yang merupakan bawahan Billy merasa kalau lawan mereka sangat takut dengan Yansen, dan terus meneriakkan betapa hebatnya Billy!

Dave yang duduk disudut ruangan menyeringai setelah mendengarnya, mereka yang tidak tahu apa–apa ini benar–benar sedang mendorong Billy lebih dekat ke kematian dengan tindakan mereka!

Billy yang mendengar bawahannya membual sembarangan menjadi sangat ketakutan, dia sangat ingin memaki mereka dengan kasar!

Mendengar ucapan mereka, raut wajah Raffi menjadi semakin jelek, tatapan matanya mulai menunjukkan aura pembunuh yang semakin terasa!

Meskipun Dexter berpesan agar dia tidak membunuh orang, tapi sekelompok orang ini menggunakan nama Tuan Yansen untuk menggertaknya, bagaimana dia bisa menahan itu!

Melihat raut wajah Raffi yang menjadi semakin jelek, bawahan Billy merasa kalau dia ketakutan. mereka mulai merasa bangga!

“Sudah takut? Sekarang enyahlah dari sini, kalau sampai kami menelpon Tuan Yansen, kalian satupun tidak akan bisa pergi dari sini...”

Mona juga berkata kepada Raffi dengan bangga.

“Diam, diam kalian semua...”

Billy berteriak kepada Mona!

Hanya dia sendiri yang mengetahui kebenaran kalau dia sama sekali tidak mengenal Yansen, bahkan dia belum pernah melihat wajah Yansen sama sekali.

Melihat Billy yang tiba–tiba berteriak padanya, Mona kebingungan, dia tidak tahu apa yang terjadi pada Billy, tapi dia pun tidak berani mengatakan apapun lagi!

“Kamu mengenal Tuan Yansen?” Raffi tercengang, dan bertanya pada Billy dengan wajah serius.

Billy yang saat ini sedang diperhatikan oleh mereka semua, sudah kehabisan cara, kalau dia mengaku tidak mengenal Tuan Yansen saat ini, pasti dia akan diolok–olok oleh mereka.

 

Bab Lengkap

Post a Comment for "Perintah Kaisar Naga ~ Bab 95"