Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perintah Kaisar Naga ~ Bab 284

                                  


Bab 284

 

Yuki tertegun melihat ekspresi Erick, di dalam hatinya timbul firasat yang tidak baik: “Erick Wibowo ,apa maksudmu?”

 

“Kamu ingin tahu maksud saya?” Raut wajahnya berubah menjadi ganas dan licik: “Saya sudah lama menaksirmu, tetapi kamu sama sekali tidak memberi kesempatan kepada saya, sekarang kenapa kamu malah suka dengan seorang mantan narapidana, dimana kekuranganku dibandingkan Dave itu?”

 

Erick berteriak keras sambil mencengkeram erat–erat pundak Yuki!

 

“Siapa yang mengatakan semua ini kepadamu?”

 

Yuki akhirnya mengerti mengapa Erick yang berada jauh di Kota Itaka, bisa mengetahui dengan jelas apa yang belakangan ini terjadi di Kota Surau, pasti ada orang yang memberitahunya.

 

“Kamu tidak usah mengurusi masalah ini, kamu hanya perlu memberitahuku, apa kekuranganku dibandingkan orang yang bernama Dave itu?”

 

Tenaga di tangannya bertambah beberapa bagian sehingga menyebabkan Yuki merasa kesakitan sampai mengerutkan keningnya!

 

“Lepaskan saya, kamu sudah membuat saya kesakitan, kamu tidak bisa dibandingkan dengannya dalam segala hal!

 

Yuki memandang Erick dengan penuh kebencian!

 

“Wanita jalang!” Erick menyebutnya, sambil memberi sebuah tamparan ke wajah Yuki, seketika pipinya menjadi merah.

 

“Saya beritahu kamu, hari ini saya akan membuatmu melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana yang bernama Dave itu mati di tanganku, wanita milikku, jangan harap bisa direbut oleh siapapun!”

 

Erick berkata sambil menggertakkan gigi dan mendelikkan matanya!

 

“Erick, saya tidak akan mengampunimu kalau kamu berani mengganggunya!”

 

Yuki berteriak dengan penuh kemarahan!

 

“Semakin kamu emosi, saya semakin ingin membuatnya menderita!”

 

Selesai berbicara, dia langsung berjalan keluar dari kamar dan mengunci pintu dari luar!

 

“Erick, keluarkan saya, keluarkan saya, saya tidak akan mengampunimu kalau kamu berani mengganggu Dave!”

 

Yuki menggedor pintu dengan sekuat tenaga, tetapi tidak mendatangkan efek apa apa.

 

Akhirnya dia merasa lelah sendiri, sambil bersandar di dinding diam diam berdoa untuk Dave: “Dave, semoga kamu jangan datang kemari!”

 

Di sisi lain, Robert Kintan sebagai kepala keluarga sedang mengadakan rapat di dalam rumah, walaupun berhasil menyelamatkan Keluarga Kintan setelah mengorbankan dua buah perusahaan propertinya, tetapi peristiwa ini telah menggoyahkan keuangan keluarga!

 

Dua perusahaan properti itu sudah mencakup hampir setengah kekayaan Keluarga Kintan, begitu saja diberikan kepada orang lain, dia merasa tidak rela tetapi sama sekali tidak berdaya!

 

“Untuk selanjutnya keluarga Kintan harus pandai membawa diri di luar sana, jangan mencari masalah lagi, sekarang kondisi Keluarga Kintan sudah tidak sama dengan dulu lagi, selain itu mengenai penempatan pegawai perlu diatur kembali!”

 

Robert Kintan yang duduk di kursi utama berkata kepada semua orang dengan wajah yang serius.

 

“Tuan, masalah serius Tuan, ada orang mengepung Kediaman Kintan!”

 

Pada saat ini, seorang bawahan terburu buru datang melapor!

 

“Siapa?” Robert kelihatan sangat marah: “Walaupun Keluarga Kintan sudah tidak sejaya dulu lagi, tetapi juga tidak bisa begitu saja ditindas orang, ayo ikut saya keluar!”

 

Dengan sepatah katanya, semua orang telah mengikutinya keluar untuk melihat situasi.

 

Baru berjalan sampai di depan pintu, Robert sudah dibuat tertegun, wajahnya yang semula penuh dengan kemarahan seketika berubah menjadi senyum manis; “Rupanya Tuan Dave dan Tuan Yansen yang datang, ayo silahkan masuk ke dalam!”

 

Selesai berkata Robert melirik bawahannya dengan tajam, sialan mengapa tidak memberi laporan yang lebih terperinci, jika dia mengetahui yang datang adalah Dave dan Tuan Yansen, dia pasti udak berani membawa segerombolan orang menyerbu keluar dengan ganas!

 

Bawahannya merasa dirinya tidak bersalah, karena sebelum dia selesai melapor, Robert telah menyerbu keluar dengan marah!

 

Raut wajah Dave dingin dan tidak enak dipandang, sedangkan pandangan mata Yansen mengandung hawa nafsu pembunuhan, dia bertanya kepada Robert: “Dimana anakmu Navaro? Suruh dia menggelinding keluar!”

 

Mendengar perkataan itu, hati Robert terkesiap, dia tahu pasti anaknya telah membuat masalah lagi!

 

“Tuan Yansen, anak saya tidak berada di rumah, barusan saya suruh orang menghubunginya tetapi tidak berhasil.”

 

Robert menyampaikan dengan gemetaran!

 

Barusan dia memang sudah menyuruh orang menghubungi Navaro karena mereka akan mengadakan rapat keluarga, dan Navaro harus hadir, tetapi sama sekali tidak bisa dihubungi, akhirnya rapat dimulai tanpa menunggunya!

 

“Keparat kamu membodohi siapa?”

 

Yansen maju dan mencengkeram Robert tinggi–tinggi

 

Bab Lengkap

Post a Comment for "Perintah Kaisar Naga ~ Bab 284"