Perintah Kaisar Naga ~ Bab 293
Bab 293
“Jangan mengira saya tidak berani
membunuhmu......”
Askara mengerutkan keningnya, dengan
mengarahkan sebilah belati yang tajam ke
leher Juan!
Sepasang kaki Juan mulai gemetar
merasakan dinginnya pisau belati yang menempel di lehernya, tidak ada orang
yang tidak takut mati tetapi dia tetap tidak
dapat menyerahkan Dave!
“Tuan Askara, Anda jauh jauh datang
ke Kota Surau, mengapa tidak memberitahu saya, saya kan bisa menyambut
kedatangan Tuan..........”
Pada saat Askara mengarahkan pisau
belati ke leher Juan, tiba tiba terdengar suara seseorang yang hangat, Indrawan
Pratomo telah tiba dengan tergesa gesa!
Indrawan memandang para pengawal Keluarga
Tanaka yang sedang merintih kesakitan, lalu memandang pisau belati di tangan
Tuan Askara, dia lalu tersenyum: “Tuan Askara, Anda baru saja sampai di Kota
Surau, jika ada masalah, kita bisa diskusi baik baik tanpa perlu menggerakkan
senjata!”
Indrawan maju kedepan dan mengambil
pisau belati dari tangan Askara.
Dulu Indrawan Pratomo juga merupakan
seorang pejabat di Kota Itaka sehingga mengenal Tuan Askara Wibowo, sekarang
dia sudah pensiun sehingga kekuatannya tidak begitu berpengaruh lagi!
Tetapi Askara masih menghargainya
karena dia telah duduk kembali di tempat
semula!
“Tuan Tanaka, Anda juga silahkan
duduk, kita bisa diskusikan masalah ini!”
Indrawan bertindak sebagai penengah
dan menyuruh Juan duduk untuk diskusi!
Juan menganggukkan kepala dan
mengikuti petunjuk Indrawan untuk duduk.
Dalam perjalanan tadi Juan telah
menghubungi Indrawan Pratomo melalui sambungan telepon karena dia tahu
berdasarkan kekuatan Keluarga Tanaka masih belum bisa melawan Keluarga Wibowo
sehingga dia sengaja menghubungi Indrawan agar datang untuk mendamaikan
suasana!
Jika masalah ini dapat diselesaikan
dengan ganti rugi, tidak perlu dengan kekerasan maka akan lebih baik karena
Juan juga tidak ingin mati!
“Tuan Askara, saya sudah mendengar
masalah ini, sebenarnya dalam masalah ini putra Anda juga bersalah, karena
masalah sudah terjadi sebaiknya kita diskusikan bagaimana cara penyelesaiannya,
menurut saya bagaimana kalau Tuan Tanaka menyiapkan makanan untuk minta maaf
kepada Anda secara terbuka, lalu memberikan uang ganti rugi, dengan jumlah yang
Anda tentukan, asalkan dalam batas yang bisa diterima oleh Tuan Tanaka saya
percaya dia tidak akan menolaknya!”
Setelah duduk, Indrawan berkata
kepada Askara dengan wajah tersenyum.
“Pratomo, apakah menurutmu Keluarga
Wibowo kekurangan uang?”
Askara berkata sambil menyeringai.
“Ini..……..” Seketika Indrawan dibuat
bungkam, ekspresinya sangat canggung tetapi dengan cepat dia sudah tertawa lagi
dan berkata: “Keluarga Wibowo kaya raya tentu saja tidak kekurangan uang, Tuan
Askara kalau begitu Anda katakan kita harus berbuat apa agar Anda merasa puas!”
“Serahkan orang yang melumpuhkan kaki
putraku, dan suruh Yuki Tanaka untuk merawat putraku, gara gara dia putraku
baru berubah menjadi seperti ini!”
Askara menatap Juan dengan dingin dan
menyampaikan permintaan yang sangat
keterlaluan.
Kelihatannya memang sengaja membuat
Juan marah!
Benar saja, begitu Juan mendengar
permintaan Askara dia tiba tiba memukul meja dan berkata: “Tidak mungkin,
anakmu yang menyandera putriku terlebih dahulu, sekarang kalian ingin putriku
pergi menjaganya, jangan bermimpi, kalau kamu berani sekarang juga bunuhlah
saya!”
“Kamu kira saya tidak berani
membunuhmu!” selesai berkata, seketika sepuluh jagoan yang dibawanya sudah
mengepung Juan.
“Tuan Askara, harap tenang, memandang
muka saya, kita........”
“Saya memanggilmu Pratomo, berarti
sudah menghargaimu, untuk masalah ini kamu tidak usah turut campur, kamu juga
tidak sanggup menyelesaikannya, jangan sampai saya turun tangan juga
terhadapmu!”
Tidak membiarkan Indrawan
menyelesaikan perkataannya, Askara sudah berkata dengan dingin.
Saat ini, Indrawan merasa sangat
canggung, emosinya hampir meledak, tubuhnya gemetar dan mukanya telah berubah
menjadi merah, tetapi dia tidak berdaya karena tidak bisa berbuat apa apa!
Dia sekarang sudah pensiun, ibarat
yang dikatakan Orang Pergi Jamuan Teh Menjadi Dingin, sekarang dia sama sekali
tidak berpengaruh lagi di Kota Itaka, berdasarkan kekuatan Keluarga Wibowo
sekarang ini, andaikata dia masih menjabat Askara juga tidak akan memberinya
muka jika dia sudah sangat emosi, apalagi situasi saat ini sangat tidak
berpihak kepadanya, mana mungkin Askara masih menghargainya!
Post a Comment for "Perintah Kaisar Naga ~ Bab 293"