Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perintah Kaisar Naga ~ Bab 295

                                     


Bab 295

 

Askara tertegun sejenak, dia tidak percaya Yansen berani berbicara kepadanya dengan nada seperti itu, raut wajahnya berubah menjadi dingin: “Kamu seorang Yansen tidak pantas dianggap sebagai tuan rumah, bagiku kamu hanyalah sampah masyarakat!”

 

Selesai berkata dia memukul meja, meja yang keras seketika hancur berkeping keping!

 

Kali ini, raut wajah semua orang berubah, Yansen mengkerutkan keningnya, dia juga sama sekali tidak menyangka Askara mempunyai kekuatan yang begitu mengerikan!

 

“Hari ini saya harus membawa pergi orang yang membuat cacat kaki putraku, sekarang saya kasih kalian waktu 5 menit untuk berpikir, serahkan orang, atau mati.....”

 

Ketika kata mati keluar dari mulutnya, suhu ruangan menurun secara drastis, menyebabkan Juan dan lainnya terlibat perang dingin!

 

“Tuan Tanaka, saya sudah menghubungi Tuan Dave, jika Askara bertindak sebelum Tuan Dave sampai disini, kamu duluan melarikan diri, saya akan membawa orang untuk menghadangnya sekuat tenaga, orang orang saya sudah hampir lengkap berkumpul disini!

 

Yansen berbisik kepada Juan.

 

“Kamu........” Juan yang mendengar Yansen telah menghubungi Dave, seketika merasa tidak berdaya: “Jika Dave datang kesini bukankah menghantar nyawa, karena dilihat dari situasinya Askara tidak akan puas kalau belum membunuh orang!”

 

“Tuan Tanaka, kamu tidak usah khawatir!” Yansen menghiburnya, dia sangat yakin dengan kemampuan yang dimiliki oleh.Dave.

 

Di sisi lain, Dave yang sedang makan tiba tiba menerima sebuah pesan yang dikirim oleh Yansen, setelah Dave melihat isinya, seluruh tubuhnya memancarkan hawa nafsu membunuh yang sangat mengerikan!

 

“Dave, ada apa denganmu?”

 

Yuki bertanya dengan hati hati, sepertinya sudah merasakan hawa pembunuhan yang terpancar dari tubuh Dave.

 

“Saya tidak apa apa, kamu makan duluan!”

 

Dave bangkit dan memakai baju jaketnya lalu berpesan kepada pembantu rumah: “Awasi Nona, jangan biarkan dia keluar rumah!”

 

“Baik Tuan!” Pembantu rumah Tanaka menjawab dengan hormat.

 

Dave tertegun, dia tersenyum tak berdaya menatap pembantu rumah Tanaka yang begitu hormat kepadanya!

 

Dia dan Yuki belum berhubungan secara resmi, hanya saling menyukai dan memahami dalam hati, tetapi di dalam pandangan orang bawahan Keluarga Tanaka, dia sudah dianggap sebagai teman pria Nona Yuki, ini dapat juga dikatakan ketika kondisi matang, kesuksesan secara alami tercapai!

 

“Nanti pulang, saya akan beri hadiah........

 

Dave menepuk pelan pundak pembantu itu, selesai berkata dia langsung meninggalkan rumah.

 

Sebuah sapaan sebagai pasangan Yuki telah membuat hatinya merasa nyaman!

 

“Waktunya sudah habis, bagaimana keputusan kalian? Serahkan orang, atau mati?”

 

Askara bertanya kepada Juan dengan nada bicara yang dingin.

 

Begitu Askara selesai berbicara, sepuluh jagoannya telah siap memasang ancang ancang, mereka sama sekali tidak takut menghadapi puluhan orang yang dibawa Yansen, satu persatu bermata tajam dan membawa hawa nafsu membunuh!

 

Di dalam pandangan mereka orang orang yang dibawa Yansen hanyalah cecunguk kecil, dapat dibasmi dengan mudah!

 

“Askara, saya pasti tidak akan menyerahkan orang!”

 

Juan Tanaka menjawab dengan tegas!

 

“Baiklah, jika tidak mau menyerahkan orang maka pergi matilah!”

 

Raut wajah Askara berubah menjadi dingin: “Turun tangan!”

 

Sepuluh orang jagoan yang mendapat perintah seketika berubah menjadi harimau ganas yang baru turun gunung menyerbu kearah Yansen dan orang orangnya!

 

“Saya yang mematahkan kaki anakmu, kalau berani hadapi saya......”

 

Pada saat inilah Dave sudah berjalan masuk!

 

“Dave......” Juan menunjukkan perasaan sangat cemas melihat kehadiran Dave!

 

“Paman, tenanglah, tidak akan terjadi sesuatu pada saya!”

 

Dave memandang kearah Yansen dengan pandangan penuh rasa terima kasih, dia tidak mengira Juan akan mengorbankan diri sendiri demi melindunginya!

 

“Tuan Dave......”

 

“Tuan Dave.......”

 

Melihat kedatangan Dave, Willy Aston dan Indrawan Pratomo menyapanya dengan hormat!

 

“Pak Aston, Pratomo, terima kasih kalian sudah berkenan membantu!”

 

Dave berkata dengan perasaan sangat berterima kasih.

 

Willy Aston dan Indrawan Pratomo menunjukkan perasaan canggung: “Kami tidak sanggup membantu, mereka sama sekali tidak menghargai kami!”

 

“Masalah ini biar saya yang bereskan sendiri, waktu sudah larut, Pak Aston,

 

Pratomo, kalian lebih baik pulang untuk beristirahat!”

 

Dave berkata sambil tertawa.

 

Bab Lengkap

Post a Comment for "Perintah Kaisar Naga ~ Bab 295"